Posted by : Unknown Senin, 09 Januari 2017

Di daerah Papua, setelah misa atau ibadat Natal, akan dilakukan tradisi barapen (bakar batu), yaitu ritual memasak babi untuk disantap bersama. Warga Papua memasak sayuran dan daging babi di atas batu yang dibakar dengan kayu. Cara menyalakan api pun sangat khas karena tidak menggunakan korek, melainkan menggesekkan kayu terus menerus hingga menghasilkan serbuk panas yang menjadi api. Untuk mempersiapkan upacara barapen, para lelaki akan membuat lubang untuk menaruh batu panas yang sudah membara. Sedangkan, para wanita menyiapkan daun-daunan seperti petatas (ubi jalar), kangkung, pakis, singkong, bayam, dan pepaya. Ke dalam lubang tersebut akan dimasukkan daging babi dan dedaunan yang sudah disiapkan, kemudian ditutup dedaunan, dan dilapisi dengan batu kembali. Lapisan ini disusun hingga tiga tingkat untuk memasak daging babi selama setengah hari. Ketika daging mulai masak, akan dihasilkan asap dan aroma daging dari lubang tersebut. Bakar batu atau barapen merupakan salah satu uangkapan syukur, kebersamaan, saling berbagi, dan mengasihi yang ditandai dengan makan daging babi secara massal.


Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, sebagian penduduk Ambon, khususnya yang berada di Negeri Naku, Kecamatan Leitimur Selatan menggelar upacara adat cuci negeri. Upara tersebut melambangkan pembersihan dan penyucian diri (pembebasan dosa) warga dan lingkungan setempat. Upacara cuci negeri diawali dengan berkumpul pada rumah komunitas marga (Soa) untuk menggelar ritual adat masing-masing. Kemudian warga beramai-ramai berkumpul ke rumah adat (Baileo) sambil menyanyikan lagu dalam dalam bahasa setempat, menari dengan iringan tifa (alat musik tradisional), dan kaum perempuan membawa seserahan berupa sirih, pinang, dan minuman tradisional yang disebut sopi. Hal lain yang khas dari daerah ini adalah pada malam Natal akan dibunyikan sirene kapal dan lonceng gereja secara serempak.


Perayaan pra-natal di Manado dilakukan sejak 1 Desember di mana para pejabat pemerintah daerah akan melakukan Safari Natal, yaitu mengikuti ibadah di setiap kecamatan yang berbeda setiap harinya. Sebagian warga Manado memiliki kebiasaan untuk melakukan pawai keliling, serta mengunjungi kuburan kerabat dan membersihkannya. Rangkaian perayaan Natal akan diakhiri pada minggu pertama di bulan Januari dengan perayaan yang disebut kunci taon. Pada kunci taon akan diadakan pawai keliling dengan kostum-kostum yang unik.


Penjor yang menghiasi jalanan di Bali menjelang perayaan Natal.
Sebagian besar desa Kristen terdapat di bagian selatan Bali. Para penduduk akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi jalanan dengan penjor (hiasan bambu seperti janur) yang melambangkan naga Anantaboga. Perayaan Natal di daerah Bali tidak banyak dihiasi dengan budaya Barat, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu-Bali.


Penduduk Toraja merayakan Natal dengan mengadakan festival budaya yang disebut Lovely December. Festival ini diisi dengan tarian massal, karnival budaya, pertunjukan musik bambu, festival kuliner, dan pameran kerajinan tangan. Puncak dari festival ini adalah kembang api dan prosesi Lettoan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember. Lettoan adalah ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Ketiga simbol yang digunakan adalah:

-Saritatolamban, berbentuk tangga yang melambangkan doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik (seperti anak tangga yang selalu naik ke atas).
-Matahari melambangkan sumber cahaya kehidupan.
-Bunga tabang yang melambangkan kesuksesan dalam kehidupan warga Toraja.


Natal dirayakan oleh suku Batak di Sumatera Utara dengan mempersembahkan hewan yang dibeli dengan uang hasil menabung bersama warga sekitar. Tradisi yang disebut marbinda ini dilakukan dengan menyembelih hewan yang melambangkan kebersamaan dan gotong royong. Jenis hewan kurban yang dipersembahkan dapat berupa babi, lembu, atau kerbau dan dagingnya akan dibagi-bagikan kepada semua warga yang telah menyumbang.


Sumber Dari:https://id.wikipedia.org/wiki/Natal_di_Indonesia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

- Copyright © Blog Victor - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -